-- --> Skip to main content

Mengapa Harus Menulis?

Bismillah alhamdlillah setelah beberapa bulan tanpa tulisan karena malas. Akhirnya bisa menulis lagi. Tulisan kali ini sebetulnya untuk memotivasi diri sendiri karena himmah mikirhati dalam menulis masih kurang. 

Dari dulu sampai sekarang atau mungkin masa mendatang manusia tidak bisa dipisakan dengan tulisan. Jika kita menengok sejarah manusia dapat dibedakan menjadi 2 zaman yaitu zaman pra aksara atau zaman purba dimana manusia masih belum mengenal aksara dan zaman aksara dimana manusia sudah menemukan aksara yang ada visualkan pada kayu, kain, batu dll. Dulu aksara bukan berbentuk huruf melainkan bentuk bentuk yang menggambarkan komunikasi terhadap sesama dan akhirnya digunakan manusia sampai sekarang untuk komunikasi.

Dalam islam surat pertama yang diturunkan adalah surat Al Alaq dan ayat pertama berbunyi iqro yang artinya membaca. menurut KBBI membaca ialah melihat serta memahamidari apa yang tertulis. Selanjutnya diterangkan dalam surat Al alaq ayat ke 4 mempunyai esensi bahwaperadaban ataupun wawasan berawal dari tulisan. Sejarah membuktikan bahwa peradaban islam mencapai puncaknya pada zaman dinasti Abbasiyah dengan raja yang bernama Harun Arrasyid. Ketika barat dan belahan dunia lain masih dirundung konflik dan penderitaan yang tidak kunjung berakhir, Baghdad sebagai ibukota dinasti Abbasiyah menjelma sebagai metropolitan dunia, Bukan karena wilayah melainkan karena tulisan tulisan pengetahuan yang dikumpulkan dalam Baitul Hikmah. Namun, setelah beberapa estefet kepemimpinan bangsa mongol menyerang baghdad ,konon tulisan tulisan Baitul Hikmah dibuang ke sungai tigris sehingga warna sungai tersebut menjadi hitam oleh tinta. 

Kembali menengok sejarah banyak sekali tulisan tulisan orang terdahulu yang karya tulisan tulisannya banyak dikaji sampai sekarang walaupun mungkin tulisan tersebut ada yang kurang relevan dengan zaman sekarang namun sangat penting untuk menjadi rujukan dalam penulisan. Banyak sekali kutipan tentang menulis salah satunya yaitu Imam Ghozali beliau berkata "Jika engkau bukan anak raja, bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis". dan juga kutipan dari Pramoedya Ananta Toer "Orang boleh pandai setinggi langit,tapi selama tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah, menulis adalah keabadian". 



Kemudian setelah banyak menulis kita akan dihadapkan dengan isiqomah menulis banyak sekali yang semangat menulis diawal namun kemudian semangat menulis menurun kemudian nol persen tidak semangat dalam menulis. 

Menulis perlu istiqomah untuk mbangkitkan bahasa kata kata dan inovasi tulisan serta mempelajari kekurangan tulisan masa lalu. Jika gajah mati meninggalkan gading, maka manusia mati meninggalkan tulisan. 


AYO MENULIS 



Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar